Fakta Berlari Saat Suhu Panas

Berlari saat cuaca panas memang tidak menyenangkan. Bagi para pecinta lari, ini adalah masalah sering ditemui. Suhu yang panas dapat membuat fisik dan psikologis seseorang merasa tidak nyaman, terutama bagi sebagian orang yang tidak punya kebiasaan olahraga. Mereka akan jadi lebih malas untuk keluar rumah untuk berlari.  

Jika Anda merasa performa lari dan kemampuan olahraga Anda menurun saat panas, lalu detak jantung Anda jadi lebih tinggi, serta pernapasan dan langkah Anda menjadi lebih berat dari sebelumnya, jangan khawatir, itu bukan masalah Anda seorang. Artikel ini akan menjelaskan secara ilmiah cara berlari saat cuaca panas. 

Berlari di suhu panas

Suhu Panas Dapat Dikurangi

Bukan hanya manusia, suhu panas juga merupakan ancaman besar bagi hewan. Semua hewan pasti akan berusaha menghindar untuk mencari makan pada suhu yang panas, karena aktivitas fisiknya akan terlalu berat, dan jumlah makanan yang mereka tangkap mungkin tidak sebanding dengan energi yang dihabiskan. Bisa dibilang keuntungannya tidak sebanding dengan kerugiannya. Selain itu, terkena sengatan panas berisiko untuk menimbulkan kematian.  

Manusia bisa memakai baju lebih tebal saat cuaca dingin, tetapi baju apa yang harus dipakai supaya tetap merasa sejuk saat cuaca panas?

Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat melihat suhu minimum dan maksimum setiap harinya pada fitur ramalan cuaca jam tangan Garmin, atau waktu matahari terbit dan terbenam yang diprediksi oleh jam tangan Garmin, hal tersebut dapat membantu Anda tahu kapan saat paling baik untuk berlari. Suhu yang lebih rendah akan meningkatkan kenyamanan dan mengurangi risiko saat berlari. Oleh karena itu, ketika berlari saat musim panas, disarankan untuk mempertimbangkan apakah berlari di pagi hari atau di malam hari yang lebih baik, sesuai dengan jam biologis Anda. 

Temukan saat paling baik untuk berlari

Perlengkapan Bantuan  

Ada kalanya suhu panas tidak dapat dihindari, seperti saat jogging bersama teman di akhir pekan, atau ketika mengikuti perlombaan di tempat yang suhunya panas. Jika tidak dapat menghindarinya, kita harus memanfaatkan bantuan perlengkapan dan amunisi peralatan yang ada. Kuncinya hanya dua hal: memakai sunscreen dan menghidrasi tubuh. 

● Sunscreen

Kulit yang menghitam berbeda dengan kulit yang terbakar. Pakailah dulu sunscreen sebelum berlari di cuaca terik, topi pelindung matahari, kacamata hitam, lengan baju tambahan, dll. 

Jangan meremehkan pentingnya kacamata hitam dan topi pelindung matahari. Keduanya dapat membantu Anda saat cuacanya sedang sangat terik . “Pendinginan” psikologis ini dapat membantu Anda untuk bertahan. Alasan utamanya adalah jika sinar matahari terlalu kuat, dapat menyebabkan kecemasan dan merangsang pikiran bawah sadar Anda untuk sebaiknya tidak berolahraga saat cuaca panas.

● Menghidrasi tubuh

Saat cuaca panas, hidrasi tubuh menjadi jauh lebih penting. Bahkan sebenarnya saat cuaca tidak panas, hidrasi juga sama pentingnya. Lebih dari 70% tubuh manusia adalah air. Olahraga dan suhu yang panas mempercepat hilangnya air dalam tubuh. 

Selama berolahraga, tubuh kita mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu permukaan tubuh. Sebanyak 98-99% komponen utama keringat adalah air. Jika tubuh tidak memiliki cukup air, keadaan tubuh kita saat berolahraga akan terpengaruh.

Aktif Beradaptasi Dengan Cuaca Panas Untuk Kompetisi 

Untuk menjaga olahraga yang sehat dan wajar, pada prinsipnya kita memang harus menghindari suhu yang panas. Tetapi khusus bagi pelari yang memang berlatih untuk kompetisi, biasanya perlu melakukan persiapan penuh agar membiasakan diri dengan cuaca panas. Tujuannya, untuk beradaptasi dengan segala medan kompetisi.

Dalam banyak acara maraton atau kompetisi lari lintas alam jarak jauh, lingkungan dengan suhu yang panas terkadang tidak dapat dihindari. Misalnya seperti Badwater Ultra Marathon di Amerika Serikat, suhu medannya sangat panas (suhu tertinggi terkadang mencapai 55 derajat). Untuk itu, latihan untuk beradaptasi pada suhu yang panas menjadi latihan yang wajib. Kurang lebih sama seperti melakukan stimulasi kompetisi, dengan melatih kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. 

Latihan untuk beradaptasi pada suhu yang panas menjadi latihan yang wajib

Banyak orang dapat meningkatkan kemampuan olahraga mereka dengan berolahraga di cuaca panas, tetapi prosesnya sendiri pun sulit. Bukti menunjukkan bahwa jika kita terpapar kondisi cuaca ekstrem setiap harinya dan untuk waktu yang lama, dapat membuat tubuh beradaptasi pada cuaca tersebut hanya dalam waktu 1-2 minggu saja.

Tapi tidak perlu khawatir karena Garmin juga menyediakan fitur terkait hal ini, atau dikenal dengan adaptasi termal. Misalnya seri Forerunnner 255/955 ke atas, seri fēnix 7, seri Epix, seri Enduro, dll yang dapat secara otomatis mengidentifikasi jika Anda melakukan aktivitas dalam kondisi yang lebih panas. Jam Garmin juga akan menampilkan status kebugaran Anda dengan menggabungkan data lingkungan sekitar dan kinerja olahraga. Dengan terus-menerus mengawasi indikator ini, dapat membantu Anda untuk menyesuaikan target dan tujuan latihan. 

Perhatikan Suhu Sebelum Berlatih

Banyak orang tidak menyadari risiko cedera karena panas sebelum mereka mengalaminya. Sangat penting untuk memeriksa suhu sebelum berolahraga. Sebab fisik akan mudah terkena cedera karena suhu panas dan kelembaban yang tinggi (diatas 32°C).

Berusahalah untuk menghindari berolahraga di cuaca yang sangat panas, jika terpaksa pun, gunakanlah sunscreen, kacamata hitam, topi pelindung matahari, dan sering minum air. Pastikan juga Anda tidak langsung memforsir tubuh untuk berlatih di bawah sinar matahari terik untuk waktu yang lama, tapi tingkatkan waktu yang Anda habiskan di bawah sinar matahari secara bertahap.

Lari di suhu panas

Terakhir, jangan menantang diri untuk berolahraga di cuaca yang terlalu esktrem. Bukannya jadi untuk kesehatan dan pengembangan diri, justru nantinya merusak badan secara berkala.